Assalamualaikum..
hai semua :)
cita-citaku, yup itu yang mau aku ceritain disini..
Aku punya cita-cita menjadi seorang Guru dari umur 4 tahun. layaknya anak kecil biasanya kalau ditanya "ingin jadi apa" pasti banyak yang jawab ingin menjadi Dokter, Guru, Presiden, dll. Sama halnya dengan aku, hehe maklum jiwa aku juga masih seperti bocah lainnya.
dari umur 4 tahun sampe sekarang umur aku hampir 15 tahun, aku tetep konsisten dengan cita-citaku. Dulu, aku terinspirasi dari guru TK aku yaitu bu nining :) beliau mengajar anak TK macem aku yang super duper mbeleeeeet banget tapi ia tetep sabar. Oh ya mbelet itu semacam susah diajarkan atau males buanget :D hehe
yah dari aku sekecil itu sampe sekarang aku udah sebesar ini (emangnya sekarang udah besar ya?)
gak ada masalah dengan orang tuaku tentang cita-citaku ini, tapi semenjak aku kelas 8 sampe sekarang kenapa jadi kontroversi :(.
gimanasih rasanya kalau seorang anak yang tidak direstuin cintanya oleh orang tuanya dengan pujaan hatinya??? lah kok malah ngawur begini -_- #apasih #geje
maksud aku gimana sih rasanya kalau seorang anak yang tidak disetujukan cita-citanya oleh orang tuanya? sedih? jelas aku rasain.
Selama ini aku berusaha buat banggain/bahagiain orang tuaku, Alhamdulillah selama aku sekolah, dari sd, aku yang selalu dapat peringkat pertama hingga kelas 6 sd, telah membuat orangtuaku bangga. smp pun begitu dari kelas 7 smp hingga sekarang kelas 9 smp aku selalu menduduki peringkat 3 besar :) yup orangtuaku pun bersyukur atas pencapaianku selama 9 tahun bersekolah. (maaf bukannya sombong/pamer/riya) walaupun menurutku peringkat itu bukan patokan untuk jadi pemenang, yang terpenting aku mendapat ilmu yang bermanfaat :)
Aku bertekad untuk selalu bahagiain orangtuaku, aku juga bertekad untuk selalu meningkatkan prestasiku :)
Pernah aku bicara serius dengan bapakku tentang cita-citaku.
"pak, bapak setuju ngga kalau dede jadi guru nantinya" kataku
"kurang setuju, malah gak setuju" kata bapakku dengan serius
"lah kenapa? guru itu profesi yang mulia toh?" kataku
"jadi guru itu susah, ribet, prosesnya lama, makan duit banyak, tapi hasilnya gaada. udah kuliah capek-capek paling jadi guru honorer yang gajinya dibawah umr kadang sampe puluhan tahun gak diangkat jadi pns. gajinya gak sesuai harapan" jelas bapakku
"pak sekarang gini ya, semuanya juga butuh proses. dokter itu biayanya mahal banget loh, dari sekolah menengah sampe kuliah itu biayanya jauh lebih mahal dan prosesnya pun mungkin lebih lama dari pendidikan guru. jadi guru honorer itu menurut dede gak buruk, itu yang namanya proses pak. dede siap kok jadi guru honor semacem itu, karena niat dede baik kok, dede mau ilmu itu gasia-sia, ngalir terus ke anak-anak yang dede ajarin nantinya. dede juga mau buat masa depan bangsa yaitu anak-anak jadi cerdas dan kelak gak dibodohin sama orang lain. semua itu bukan karena materi pak" terangku
"jadi dokter ya ketauan gajinya gede banget. guru? paling gajinya 300ribu/500ribu. kalo bukan karena materi kamu mau makan apa nantinya? wong sekolah tujuannya juga nyari duit" kata bapakku
"pokoknya bapak gak setuju kalo kamu jadi guru, liat bu leni tetangga kita itu, dia buat jadi guru aja biayanya 30juta 40juta terus sekarang cuma jadi guru honor. kata suaminya juga susah buat jadi guru" kata bapakku lagi.
seketika aku nangis.. aku langsung lari kekamar, aku kunci pintu, aku heran kenapa bapakku ngotot sekali tidak mendukung cita-citaku, padahal dari awal pun gaada yang masalahin, kenapa gini? apa ada yang salah dengan cita-citaku? aku pun cuma bisa teriak dalem hati "aku begini, aku berusaha keras mengejar impianku, dan aku ingin sukses dengan jalanku sendiri nantinya.. karena kalian mama, bapak :'( iya karena kalian. kalian yang merawatku, dengan tulus menyayangiku dan membesarkan aku hingga sekarang ini"
sering aku jelasin sama mama bapak aku bahwa jadi Guru itu gak buruk. mama aku sekarang udah ngerti dan dia sekarang sangat mendukung. sering aku nanya kenapa bapak tidak setuju dengan cita-citaku yang selama ini aku dambakan? tapi bapak cuma diam.
kelak besar nanti, aku ingin jadi pengajar, aku ingin ke pedalaman pelosok negeri ini, aku gamau kalau masa depan bangsa indonesia ini hancur karena buruknya sistem pendidikan anak negeri dipelosok. aku mau mengabdi kepada pelosok negeri, seperti kepulauan yang jauh dari Indonesia, perbatasan negeri yang sangat minim pendidikan, anak jalanan yang putus sekolah, pedalaman yang sangat jauh dari perkotaan, desa yang sulit dijangkau tetapi mempunyai banyak anak kecil yang sangat susah untuk pergi sekolah, dan masih banyak lagi. Menurutku, yap suatu saat nanti aku pasti bisa!! aku optimis dan aku harus selalu berusaha! aku bakal tunjukkin pada orang tuaku kalau aku bisa sukses dengan itu! aku tau, orangtua itu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, termasuk orangtuaku. sekarang aku harus selalu positif thinking . Allah tau yang terbaik untuk hambanya. aku percaya itu :)
sekarang aku tinggal jalanin sekolahku dulu, aku akan terus berusaha dan berdoa untuk itu. semoga berhasil dan sukses.. aamiin.
sekian dari aku yah :)
salam sukses selalu!
Wassalamualaikum..
hai semua :)
cita-citaku, yup itu yang mau aku ceritain disini..
Aku punya cita-cita menjadi seorang Guru dari umur 4 tahun. layaknya anak kecil biasanya kalau ditanya "ingin jadi apa" pasti banyak yang jawab ingin menjadi Dokter, Guru, Presiden, dll. Sama halnya dengan aku, hehe maklum jiwa aku juga masih seperti bocah lainnya.
dari umur 4 tahun sampe sekarang umur aku hampir 15 tahun, aku tetep konsisten dengan cita-citaku. Dulu, aku terinspirasi dari guru TK aku yaitu bu nining :) beliau mengajar anak TK macem aku yang super duper mbeleeeeet banget tapi ia tetep sabar. Oh ya mbelet itu semacam susah diajarkan atau males buanget :D hehe
yah dari aku sekecil itu sampe sekarang aku udah sebesar ini (emangnya sekarang udah besar ya?)
gak ada masalah dengan orang tuaku tentang cita-citaku ini, tapi semenjak aku kelas 8 sampe sekarang kenapa jadi kontroversi :(.
gimanasih rasanya kalau seorang anak yang tidak direstuin cintanya oleh orang tuanya dengan pujaan hatinya??? lah kok malah ngawur begini -_- #apasih #geje
maksud aku gimana sih rasanya kalau seorang anak yang tidak disetujukan cita-citanya oleh orang tuanya? sedih? jelas aku rasain.
Selama ini aku berusaha buat banggain/bahagiain orang tuaku, Alhamdulillah selama aku sekolah, dari sd, aku yang selalu dapat peringkat pertama hingga kelas 6 sd, telah membuat orangtuaku bangga. smp pun begitu dari kelas 7 smp hingga sekarang kelas 9 smp aku selalu menduduki peringkat 3 besar :) yup orangtuaku pun bersyukur atas pencapaianku selama 9 tahun bersekolah. (maaf bukannya sombong/pamer/riya) walaupun menurutku peringkat itu bukan patokan untuk jadi pemenang, yang terpenting aku mendapat ilmu yang bermanfaat :)
Aku bertekad untuk selalu bahagiain orangtuaku, aku juga bertekad untuk selalu meningkatkan prestasiku :)
Pernah aku bicara serius dengan bapakku tentang cita-citaku.
"pak, bapak setuju ngga kalau dede jadi guru nantinya" kataku
"kurang setuju, malah gak setuju" kata bapakku dengan serius
"lah kenapa? guru itu profesi yang mulia toh?" kataku
"jadi guru itu susah, ribet, prosesnya lama, makan duit banyak, tapi hasilnya gaada. udah kuliah capek-capek paling jadi guru honorer yang gajinya dibawah umr kadang sampe puluhan tahun gak diangkat jadi pns. gajinya gak sesuai harapan" jelas bapakku
"pak sekarang gini ya, semuanya juga butuh proses. dokter itu biayanya mahal banget loh, dari sekolah menengah sampe kuliah itu biayanya jauh lebih mahal dan prosesnya pun mungkin lebih lama dari pendidikan guru. jadi guru honorer itu menurut dede gak buruk, itu yang namanya proses pak. dede siap kok jadi guru honor semacem itu, karena niat dede baik kok, dede mau ilmu itu gasia-sia, ngalir terus ke anak-anak yang dede ajarin nantinya. dede juga mau buat masa depan bangsa yaitu anak-anak jadi cerdas dan kelak gak dibodohin sama orang lain. semua itu bukan karena materi pak" terangku
"jadi dokter ya ketauan gajinya gede banget. guru? paling gajinya 300ribu/500ribu. kalo bukan karena materi kamu mau makan apa nantinya? wong sekolah tujuannya juga nyari duit" kata bapakku
"pokoknya bapak gak setuju kalo kamu jadi guru, liat bu leni tetangga kita itu, dia buat jadi guru aja biayanya 30juta 40juta terus sekarang cuma jadi guru honor. kata suaminya juga susah buat jadi guru" kata bapakku lagi.
seketika aku nangis.. aku langsung lari kekamar, aku kunci pintu, aku heran kenapa bapakku ngotot sekali tidak mendukung cita-citaku, padahal dari awal pun gaada yang masalahin, kenapa gini? apa ada yang salah dengan cita-citaku? aku pun cuma bisa teriak dalem hati "aku begini, aku berusaha keras mengejar impianku, dan aku ingin sukses dengan jalanku sendiri nantinya.. karena kalian mama, bapak :'( iya karena kalian. kalian yang merawatku, dengan tulus menyayangiku dan membesarkan aku hingga sekarang ini"
sering aku jelasin sama mama bapak aku bahwa jadi Guru itu gak buruk. mama aku sekarang udah ngerti dan dia sekarang sangat mendukung. sering aku nanya kenapa bapak tidak setuju dengan cita-citaku yang selama ini aku dambakan? tapi bapak cuma diam.
kelak besar nanti, aku ingin jadi pengajar, aku ingin ke pedalaman pelosok negeri ini, aku gamau kalau masa depan bangsa indonesia ini hancur karena buruknya sistem pendidikan anak negeri dipelosok. aku mau mengabdi kepada pelosok negeri, seperti kepulauan yang jauh dari Indonesia, perbatasan negeri yang sangat minim pendidikan, anak jalanan yang putus sekolah, pedalaman yang sangat jauh dari perkotaan, desa yang sulit dijangkau tetapi mempunyai banyak anak kecil yang sangat susah untuk pergi sekolah, dan masih banyak lagi. Menurutku, yap suatu saat nanti aku pasti bisa!! aku optimis dan aku harus selalu berusaha! aku bakal tunjukkin pada orang tuaku kalau aku bisa sukses dengan itu! aku tau, orangtua itu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, termasuk orangtuaku. sekarang aku harus selalu positif thinking . Allah tau yang terbaik untuk hambanya. aku percaya itu :)
sekarang aku tinggal jalanin sekolahku dulu, aku akan terus berusaha dan berdoa untuk itu. semoga berhasil dan sukses.. aamiin.
sekian dari aku yah :)
salam sukses selalu!
Wassalamualaikum..
good (y)
ReplyDeleteGood ceritanya.. dan Pertahankan cita citanya.. :)
ReplyDeletewajar sih kalo ayah agan ngga setuju, profesi guru di Indonnesia rasanya kurang dihargai..
ReplyDelete